Teknologi Transportasi Mobil Tanpa Pengemudi


Teknologi Transportasi Mobil Tanpa Pengemudi - Mobil otonom (juga dikenal sebagai mobil tanpa pengemudi, mobil tanpa sopir, mobil berkemudi sendiri, mobil robotik) dan kendaraan darat tanpa awak adalah sebuah kendaraan yang dapat menjelajahi lingkungannya dan bergerak tanpa penggerakan dari manusia.


Mobil-mobil otonom memakai berbagai teknik untuk mendeteksi hal-hal di sekitarnya, seperti radar, sinar laser, GPS, odometri dan penglihatan komputer. Sistem kontrol yang maju memakai informasi sensori untuk mengidentifikasikan wadah-wadah navigasi yang semestinya, serta rintangan-rintangan dan tanda jalan.Mobil-mobil otonom harus memiliki sistem kontrol yang dapat menganalisis data sensori untuk membedakan antar mobil yang berbeda di jalan.

Seperti namanya, self driving car adalah kendaraan yang bergerak secara otomatis tanpa peran manusia di dalamnya. Mobil ini menggabungkan beberapa sensor untuk memahami lingkungannya, seperti radar, GPS, sonar hingga unit pengukuran inersia. Selain itu, mobil ini memiliki sistem kontrol yang canggih dalam menginterpretasikan informasi sensorik untuk mengidentifikasi jalur navigasi yang tepat.

mobil yang benar-benar otomatis pertama kali dikembangkan pada tahun 1977 oleh Japan's Tsukuba Mechanical Engineering Laboratory.

Mobil ini dapat melacak marka jalan dengan bantuan dua kamera yang terpasang pada kendaraan serta menggunakan komputer analog untuk pemrosesan sinyal. Mobil ini mencapai kecepatan 30 km per jam, sebuah rekor yang cukup fantastis pada era tersebut.

menurut perusahaan konsultan McKinsey & Company mengklaim bahwa meluasnya penggunaan kendaraan otonom dapat mengurangi 90 persen dari semua kecelakaan mobil di Amerika Serikat. Selain itu juga mencegah hingga US$190 miliar dalam kerusakan serta biaya kesehatan setiap tahun, serta menyelamatkan ribuan jiwa.

Selain itu, para ahli keselamatan berkendara menilai bahwa kecelakaan lalu lintas umumnya diakibatkan oleh kelalaian manusia seperti reaksi yang tertunda untuk melakukan pengereman, terdistraksi dan berkendara melebih batas kecepatan. Meski diklaim aman, ternyata self driving car juga bisa mengalami kecelakaan.

Teknologi self driving car memang belum ada di Indonesia. Namun, di Amerika Serikat, terdapat beberapa layanan penyewaan self driving car yang bisa kamu coba. Layanan ini ibarat taksi, namun bedanya tanpa ada pengemudi di dalamnya.

Mobil Otonom memiliki beberapa kemampuan atau kecanggihan yang Anda harus tau Yaitu :

1.  Menghindari pengendara sepeda dan kecelakaan

Terutama di negara maju, banyak orang memilih naik sepeda untuk menuju ke suatu lokasi. Nah, mobil Google pun dirancang dapat mengenali para pengendara sepeda untuk menghindari kecelakaan.

Misalnya saat ada pengendara akan berbelok di jalur mobil Google dan memberi tanda dengan lambaian tangan, sang mobil akan mengenali lambaian tangan tersebut. Mobil Google pun otomatis akan memperlambat lajunya atau berhenti, dan memberi kesempatan pada sang pengendara sepeda berbelok melalui jalurnya.

2.  Cukup agresif

Situasi jalanan berbeda-beda, misalnya saja ada sebuah perempatan tanpa lampu merah. Apa yang akan dilakukan mobil Google dalam kondisi seperti itu?

Pengendara manusia mungkin akan diam saja dan menunggu dengan sabar gilirannya melaju atau berbelok. Tapi mobil Google dirancang untuk lebih agresif, dia akan berjalan perlahan-lahan secara konsisten dan memberi tanda pada mobil lain bahwa ia ingin giliran melaju.

3.  Ngebut

Untuk jalanan di dalam kota, mobil Google akan melaju dalam kecepatan normal. Tapi di jalan tol misalnya, mobil Google bisa juga berjalan kencang, bahkan di atas kecepatan yang diperbolehkan. Hal ini disengaja agar sang mobil tidak malah menghambat mobil di sekitarnya yang juga dalam kondisi cepat melaju.

4.  Mendeteksi lubang di jalan 

Tim Google mendesain agar mobil mampu mengenali polisi tidur atau lubang di jalanan. Si mobil tidak menghindari halangan tersebut, tapi akan memperlambat lajunya sehingga lebih mulus dalam melaluinya.

5.  Terus mengambil informasi

Di situasi jalanan yang rumit, mungkin pengemudi manusia akan mengambil alih kendali karena merasa belum yakin. Nah dalam situasi ini, si mobil akan tetap mengambil info yang diperlukan sehingga tim Google dapat melakukan simulasi komputer bagaimana jika si mobil tetap berjalan otomatis dalam situasi jalanan rumit itu. Tim Google pun dapat memodifikasi perilaku sang mobil berdasarkan info yang dikumpulkannya.

Tapi tahukah bahwa mengemudi secara otonom ternyata ada tingkatan, Society of Automotive Engineers (SAE) mengeluarkan ada 6 tingkatan otonomi, dari level 0 hingga 5. Apa saja tingkatan-tingkatan tersebut?

1. Level 0: Tidak ada otomatisasi

Mobil Otonom Ternyata Punya 6 Tingkatan, Berikut PenjelasannyaPexels
Kebanyakan mobil hari ini berada di level otonomi ini. Pengemudilah yang mengerjakan seluruh operasi pengemudian, seperti menyetir, mengerem, mengakselerasi atau menurunkan laju kendaraan.

Pengemudi tetap mendapat bantuan dari sejumlah fitur otomatis, seperti Autonomous Emergency Braking. Namun, karena fitur tersebut tidak benar-benar mengemudikan mobil, jadi tidak masuk dalam hitungan otonomi.

2. Level 1: Bantuan pengemudi

Mobil Otonom Ternyata Punya 6 Tingkatan, Berikut Penjelasannyabosch-mobility-solutions.com
Pada level ini kendaraan bisa membantu pengemudi dengan beberapa fungsi, seperti menyetir dan mengakselerasi yang dilakukan dengan fitur Adaptive Cruise Control. 

Fitur tersebut masuk dalam tingkatan ini karena mengizinkan pengemudi untuk memantau aspek mengemudi lain, seperti menyetir dan mengerem.

3. Level 2: Otomasi mengemudi sebagian

Mobil Otonom Ternyata Punya 6 Tingkatan, Berikut Penjelasannyatesmanian.com
Sebagian besar produsen mobil hari ini tengah berada di tingkat ini. Mobil bisa membantu fungsi mengemudi dan pengaturan akselerasi, bahkan memungkinkan pengemudi untuk melepaskan diri dari sebagian operasi pengemudian. 

Sistem Tesla Autopilot dan Cadillac Super Cruise memenuhi syarat untuk berada di level ini. 

4. Level 3: Otomasi mengemudi bersyarat

Mobil Otonom Ternyata Punya 6 Tingkatan, Berikut Penjelasannyaspectrum.ieee.org
Mobil di level otomasi ini memiliki kemampuan untuk mendeteksi sekitarnya dan mengambil keputusan yang dianggap sesuai, seperti menyalip kendaraan di depan. Begitu juga dengan pengereman yang bisa diserahkan ke mobil ketika situasi aman.

Namun, pengemudi tetap harus menjaga atensi saat berkendara dengan mobil otonomi level 3. Mobil-mobil otonomi di level 3 saat ini umumnya tidak memerlukan perhatian manusia ketika melaju dengan kecepatan di bawah 59 kpj.

5. Level 4: Otomasi mengemudi tinggi

Mobil Otonom Ternyata Punya 6 Tingkatan, Berikut Penjelasannyaanalyticsinsight.net
Di level ini, kendaraan mampu mengemudikan, mengerem, mempercepat, memantau kondisi sekitar dan mengambil tindakan, menentukan kapan pindah jalur, berbelok, hingga menggunakan lampu sein. 

Pengemudi bisa mengaktifkan mode otomasi ketika mobil memberi tahu bahwa kondisi sudah aman. 

Jadi di tahap ini, mobil sudah tidak membutuhkan intervensi manusia dalam skala masif. Namun, pengemudi masih memiliki opsi untuk menonaktifkan mode otomasi ini.

6. Level 5: Otomasi penuh

Mobil Otonom Ternyata Punya 6 Tingkatan, Berikut Penjelasannyaautonews.com
Ini adalah puncak dari sistem otomasi mobil. Di titik ini, kebutuhan akan kendali manusia dihilangkan. 

Mobil-mobil otonomi di tingkat ini bahkan sudah tidak dibekali setir atau pedal akselerasi dan rem. 

Karena di tingkat ini, mobil memiliki kemampuan seperti pengemudi manusia untuk menjalankan fungsi krusial dalam menyetir termasuk pengambilan keputusan. Tapi, kalau sudah sampai level ini, kata mengemudi sudah gak tepat lagi, ya!  

Belum ada Komentar untuk "Teknologi Transportasi Mobil Tanpa Pengemudi"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Klik Iklan Bawah Artikel